CERITA PENDEK - Kumpulan Cerita pendek- Koleksi Cerita Pendek- Galery Cerita Pendek - Perpustakaan Cerita Pendek - Berikut ini adalah beberapa koleksi saya dari tema artikel Cerita Pendek. Artikel ini berisi tentang berbagai macam cerita pendek yang saya buat dengan beberapa judul tema atau sub tema. Cerita Pendek ini saya buat untuk menambah wawasan kita akan berbagai macam cerita baik itu cerita untuk anak-anak, cerita cinta, cerita persahabatan, cerita islami, cerita humor, cerita rakyat ataupun cerita bernuansa sedih. Adapaun sumber materinya saya dapat dari beberapa sumber, salah satunya teman-teman saya. Langsung saja, ini dia cerita pendek versi Burahol.com.
*Anak yang tidak dekat dengan orang tua*
Sebuah pertaruhan yang sangat berat, antara meninggalkan perkerjaan atau memilih mengasuh anak-anak. Jika salah satu ditinggalkan maka akan terjadi ketimpangan. Problem seperti itu merupakan masalah begi sebagian besar orang tua tunggal. Namun anda tidak perlu khawatir sebab masalah apapun pasti ada jalan keluarnya.
Yakinlah anda bisa dekat dengan anak-anak. Tetapi bukan jalan terbaik bila mengatasi masalah itu harus meninggalkan pekerjaan, terlebih anda merupakan sumber utama keuangan keluarga. Akan lebih baik bila anda mengajukan pindah ke kantor yang lebih dekat dengan rumah anda, sehingga waktu berangkat dan pulang tidak banyak terbuang di jalan. Pagi hari anda masih bisa menyiapkan makanan dan sore hari bisa segera bertemu anak-anak.
Jika cara itu tidak mungkin bisa dilakukan, sempatkan diri sering menelepon ke rumah. Cobalah dengan komunikasi sederhana, misalnya menanyakan keadaan dan aktivitas mereka hari ini. Pada saat itu tanyakan kesulitan yang dihadapi dan berusahalah mencarikan jalan keluarnya. Hindari marah-marah melalui telepon. Bila terjadi, anak menjadi ketakutan dan malas menerima telepon dari orang tua.
Selanjutnya agar pengasuh tidak dominant, sebaiknya anda menetapkan aturan bagi anak-anak dan pengasuh. Dengan demikian diharapkan konsistensi aturan yang dijalankan pengasuh dan anda sama sehingga anak-anak tidak mengalami keraguan untuk melaksanakan atau mematuhi baik saat dengan pengasuh maupun saat bersama dengan anda. Keadaan ini tentu akan sangat membantu anda untuk tetap dapat mengendalikan tata kehidupan dalam keluarga meski pun anda tidak banyak memiliki waktu untuk anak-anak.
Saat ada waktu luang usahakan bersama anak-anak. Kebersamaan dengan anak-anak akan lebih terasa jika anda mampu terlibat secara total bersama mareka. Kebersamaan itu tidak hanya dalam masalah fisik, misalnya seharian bercengkerama dengan anak, tetapi juga secara psikologis. Pendekatan psikologis akan tercapai jika orang tua mampu memahami kebutuhan-kebutuhan anak, misalnya kebutuhan kasih sayang, keamanan, permainan dan ketenangan.
Itulah sebabnya saat bersama anak, penuhi kebutuhan psikologis itu. Tanyakan kesulitan yang dihadapi serta apa keinginannya. Mungkin anak minta dilayani ini dan itu, termasuk mungkin minta dibelikan mainan. Penuhi harapannya sepanjang tidak terlalu memberatkan. Hal itu bukan berarti memanjakan anak, tetapi merupakan bentuk perhatian pada anak. Namun jika permintaannya memberatkan, tidak perlu dipenuhi karena kurang memberikan manfaat. Mungkin anak tidak menerima alasan itu, tetapi harus berikan pengertian hingga dia memahaminya. Akan lebih baik bila permintaannya itu digantikan dengan beda yang lain.
Anjing dan Bayangannya
tkj 1
Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.
Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah
Semut dan Belalang
windu
Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"
"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.
"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.
Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang
windu
Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka.
Salah satu pengembara, hanya memikirkan keselamatannya dan tidak menghiraukan temannya, memanjat ke sebuah pohon yang berada dekat dengannya.
Pengembara yang lain, merasa tidak dapat melawan beruang yang sangat besar itu sendirian, melemparkan dirinya ke tanah dan berbaring diam-diam, seolah-olah dia telah meninggal. Dia sering mendengar bahwa beruang tidak akan menyentuh hewan atau orang yang telah meninggal.
Temannya yang berada di pohon tidak berbuat apa-apa untuk menolong temannya yang berbaring. Entah hal ini benar atau tidak, beruang itu sejenak mengendus-endus di dekat kepalanya, dan kelihatannya puas bahwa korbannya telah meninggal, beruang tersebutpun berjalan pergi.
Pengembara yang berada di atas pohon kemudian turun dari persembunyiannya.
"Kelihatannya seolah-olah beruang itu membisikkan sesuatu di telingamu," katanya. "Apa yang di katakan oleh beruang itu"
"Beruang itu berkata," kata pengembara yang berbaring tadi, "Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dan berteman dengan seseorang yang membiarkan dan tidak menghiraukan temannya yang berada dalam bahaya."
Kemalangan dapat menguji sebuah persahabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar